No | Tujuan Instruksional | Pokok Bahasan |
1 | Mahasiswa mengerti, memahami sifat dan perilaku dasar material penyusun beton bertulang | Pengantar Matakuliah Dasar-dasar struktur beton bertulang 1.1. Material beton dan baja tulangan 1.2. Diagram tegangan- regangan beton dan baja 1.3. Modulus Elastisitas beton dan baja |
2 | Mahasiswa mengerti, memahami sifat dan perilaku balok yang mengalami lenturan | Perilaku balok beton terlentur 2.1. Penampang belum retak (utuh) 2.2. Penampang retak 2.3. Dimensi minimum balok |
3 | Mahasiswa dan mampu menganalisis kekuatan/ kapasitas penampang balok beton bertulang. | Analisis kekuatan penampang balok dalam beban ultimit 3.1. Balok penampang tulangan tunggal 3.2. Balok penampang tulangan rangkap 3.3. Balok T |
4 | Mahasiswa dan mampu melakukan perencanaan penulangan penampang balok beton bertulang. | Perencanaan Tulangan balok 4.1. Balok penampang persegi tulangan tunggal 4.2. Balok penampang persegi tulangan rangkap 4.3. Balok T 4.4. Penulangan balok tangga 4.5. Detail tulangan balok |
5 | Ujian tengah Semester | Materi Ujian |
6 | Mahasiswa dan mampu melakukan analisis dan perencanaan penulangan plat. | Perencanaan Tulangan plat 5.1. Plat satu arah 5.2. Plat dua arah 5.3. Plat tangga 5.4. Detail tulangan plat |
7 | Mahasiswa dan mampu melakukan analisis dan perencanaan balok yang mengalami geser | Tegangan dan penulangan geser 6.1. Tegangan geser 6.2. Penulangan geser |
8 | Mahasiswa dan mampu melakukan analisis dan perencanaan balok yang mengalami puntir | Tulangan puntir balok persegi 7.1. Tegangan puntir 7.2. Penulangan puntir 7.3. Detail tulangan puntir |
9 | UJIAN AKHIR SEMESTER |
Konstruksi Beton, Konstruksi Baja, Desain Bangunan Bertingkat, Desain Jembatan, Desain Tower dll.
Selasa, 13 September 2011
MK Konstruksi Beton 1
MK Praktikum Teknologi Beton
Ruang Lingkup Praktikum
Waktu dan peralatan yang terbatas membuat ruang lingkup praktikum ini harus dibatasi pada hal-hal yang terpenting saja, yaitu :
a. Pemeriksaan agregat (pasir dan kerikil)
b. Perencanaan campuran beton
c. Pembuatan benda-benda uji
d. Perawatan benda-benda uji
e. Pengujian karakteristik beton:
- Slump dan kepadatan beton segar
- Kuat tekan beton keras
f. Evaluasi hasil pengujian
g. Penyusunan laporan praktikum
Standar Pengujian
Untuk dapat dinyatakan benar hasilnya, pengujian di laboratorium harus dilaksanakan sesuai dengan suatu standar tertentu. Standar pengujian yang dipakai pada praktikum ini adalah :
ASTM C 33 : Standard Specification for Concrete Aggregates
ASTM C 40 : Test for Organic Impurities in Sands for Concrete
ASTM C 142 : Test for Clay Lumps and Friable Paricles in Aggregates
ASTM C 29 : Test for Unit Weight and Voids in Aggregates
ASTM C 127 : Test for Specific gravity and Absorption of Coarse Aggregates
ASTM C 128 : Test for Specific gravity and Absorption of Fine Aggregates
ASTM C 136 : Test for Sieve and Screen Analysis of Fine and Coarse Aggregates
ASTM C 192 : Making and Curing Concrete Test Specimens in the Laboratory
ASTM C 143 : Test for Slump of Portland Cement Concrete
ASTM C 39 : Test for Compressive Strength of Cylinder Concrete Specimens
MODUL I
Mahasiswa diharapkan dapat menyelesaikan materi dalam modul 1 ini dalam 4x pertemuan.
Satu hari sebelumnya mahasiswa/kelompok diwajibkan menyiapkan benda uji untuk diperlakukan sesuai prosedur pengujian (misalnya : ada benda uji yang harus di oven selama 24 jam terlebih dahulu).
Materi dalam modul 1 adalah sebagai berikut :
1. Uji Kadar Air Alami 2. Uji Penyerapan Air SSD 3. Uji Berat Jenis Pasir 4. Uji Berat Volume Pasir
5. Uji Gradasi Agregat Halus/Pasir
Materi dapat didownload disini
A. Pengujian Agregat Halus/Pasir.
5. Uji Gradasi Agregat Halus/Pasir
MK Analisa Struktur
MODUL I
Modul I berisi tentang : METODA “PERSAMAAN TIGA MOMEN” UNTUK MENYELESAIKAN STRUKTUR STATIS TIDAK TERTENTU.
Modul I berisi tentang :
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah membaca bagian ini mahasiswa akan memahami bagaimanakah metoda “Persamaan Tiga Momen” itu dan langkah-langkah apakah yang dikerjakan untuk menyelesaikan suatu struktur statis tidak tertentu.
Tujuan Pembelajaran Khusus
Mahasiswa selain dapat memahami metoda “Persamaan Tiga Momen” juga dapat menyelesaikan suatu struktur statis tidak tertentu yaitu menghitung semua gaya-gaya luar (reaksi perletakan) dan gaya-gaya dalam (gaya normal, gaya lintang, momen) struktur tersebut dengan menggunakan metoda “Persamaan Tiga Momen”.
Materi bisa didownload : Klik disini
Jumat, 15 Juli 2011
Software Analisis dan Disain Penampang Beton Bertulang Dengan Menggunakan SNI 03-2847-2002
A. RANCANGAN SOFTWARE
Pengembang : Ir. Edi Santoso, MT.
Software ini dibuat untuk membantu mahasiswa dalam mempercepat pemahaman tentang analisis dan disain penampang beton bertulang. Semua perhitungan yang dipakai pada software ini sudah menggunakan acuan peraturan beton yang terbaru SNI 03-2847-2002
B. Preview Software
Pengembang : Ir. Edi Santoso, MT.
Software ini dibuat untuk membantu mahasiswa dalam mempercepat pemahaman tentang analisis dan disain penampang beton bertulang. Semua perhitungan yang dipakai pada software ini sudah menggunakan acuan peraturan beton yang terbaru SNI 03-2847-2002
B. Preview Software
Jembatan Pembelajaran Jurusan Teknik Sipil UM
A. PERANCANG
Ketua Tim : Ir. Edi Santoso, MT.
Anggota : M. Sulton, S.T., M.T.
B. UMUM
Ketua Tim : Ir. Edi Santoso, MT.
Anggota : M. Sulton, S.T., M.T.
B. UMUM
Jembatan Pembelajaran Jurusan Teknik Sipil direncanakan untuk dibangun pada tahun 2011 ini dalam rangka untuk mewadahi mata kuliah Praktik Konstruksi Baja pada Prodi D3 Teknik Sipil UM. Rancangan disain mengadopsi dari konsep disain Tim KJI di bawah bimbingan saya tahun 2010 (Juara I untuk kategori jembatan bentang panjang).
C. KRITERIA DISAIN
- Tipe jembatan : Jembatan Gantung; panjang bentang 12 m; lebar 2 m
- Konstruksi Pilon menggunakan Konstruksi Beton Bertulang
- Pondasi menggunakan pondasi Strouss
- Penerapan sistem Counter Weight untuk kestabilan terhadap guling (tidak menggunakan tarikan kabel karena terkendala area/lokasi)
- Memperlihatkan semua bagian-bagian konstruksi untuk kepentingan pembelajaran.
Rancang Bangun Jembatan Gadang-Bumiayu Kota Malang
A. TIM PERANCANG
Rancang Bangun dilakukan oleh Tim Rancang Bangun Jembatan Gadang-Bumiayu :
1. Ketua Tim : Ir. Edi Santoso, MT.
2. Bidang Survey dan Pemetaan : Ir. Titi Rahayuningsih. M.Si.
3. Bidang Geologi : Drs. Eko Setyawan, S.T. M.T.
4. Bidang Transportasi : Pranoto, S.T., M.T.
B. UMUM
Perencanaan Pembangunan Jembatan Gadang-Bumiayu Kota Malang tahun 2010 ini merupakan upaya untuk mengatasi permasalahan lalu lintas yang semakin hari semakin kompleks di samping merupakan kelanjutan dari master plan awal dimana jembatan pertama sudah selesai dibangun pada tahun 1998. Dengan dibangunnya jembatan kedua ini diharapkan dapat mendukung kegiatan arus lalu lintas seiring dengan telah beroperasi Terminal Hamid Rusdi sebagai pengganti Terminal Gadang.
Jembatan dengan lebar jalur 7,0 meter dengan panjang total 125,50 meter mempunyai rincian sebagai berikut:- Bangunan Atas : Panjang : 125,50 meter, Terdiri dari 4 bentang dengan masing-masing panjang bentang : bentang 1 = 30,6 m ; bentang 2 = 30,6 m ; bentang 3 = 31,6 m dan bentang 4 = 30,6 m, Lebar jalur lalu lintas : 7,0 m; Lebar total :10,3 m.
- Bangunan Bawah terdiri dari 2 buah abutmen dan 3 pilar/pier dengan menggunakan pondasi sumuran, berturut-turut panjang pier adalah 9,50 m ; 24,80 m dan 20,58 m.
- Bangunan Opret : terletak pada awal dan akhir jembatan dengan panjang masing-masing 6,0 m.
- Bangunan Wing Wall : merupakan konstruksi beton bertulang dengan lebar 5,0 m.
- Bangunan Pengaman Pondasi berupa pasangan batu kali.
- Kelas Jembatan : Kelas A
- Bentang Jembatan : Terdiri dari 4 bentang dengan masing-masing panjang bentang : bentang 1 = 30,6 m ; bentang 2 = 30,6 m ; bentang 3 = 31,6 m dan bentang 4 = 30,6 m.
- Trotoar dan Sandaran : Mengacu pada standar bangunan atas jembatan gelagar beton bertulang tipe T Direktorat Jenderal Bina Marga, Direktorat Bina Program Jalan Sub Dit. Perencanaan Teknik Jembatan.
- Plat Lantai : Lebar plat lantai 10,0 m termasuk lebar trotoar dengan beton bertulang fc’-35 Mpa dan tulangan mutu U-40.
- Gelagar : Beton Pratekan (Post Tensioned) fc’-60 Mpa, jarak gelagar 1,85 m dengan jumlah 5 buah per bentang.
- Elastomer : Mengacu pada BMS bagian 8 “Perletakan dan Hubungan Lantai”
- Abutmen : beton bertulang fc’-35 Mpa dan tulangan mutu U-40.
- Pilar/Pier : beton bertulang fc’-35 Mpa dan tulangan mutu U-40.
- Pondasi : tipe sumuran dengan isian beton cyclop.
- Pembebanan : BMS 1992
- Analisa Struktur : BMS 1992
Langganan:
Postingan (Atom)